5 Tips Jitu Meningkatkan Konsentrasi Balita
Terkadang,
konsentrasi dijadikan sebagai patokan unggul tidaknya sang anak dalam menjalankan
sesuatu. Jika konsentrasi
balita cukup tinggi, ia bisa saja lebih unggul dibanding teman sebayanya. Anak
berpotensi untuk meraih prestasi gemilang di sekolah, secara emosional dan
intelektual pun cerdas.
Tapi, inilah
kendala tiap orangtua. Anak tak mudah fokus hanya pada satu objek. Perhatian anak
akan terus beralih ketika ada hal baru. Kita pasti tak lupa kalau rasa penasaran
anak itu sangat tinggi melebihi kita yang sudah dewasa. Itulah perlunya
stimulasi konsentrasi bagi balita. Bagaimana langkahnya?
5 Tips Jitu Meningkatkan Konsentrasi Balita
Stimulasi minimal
Siapapun
akan jenuh dan lelah jika terlalu over dalam melakukan segala sesuatu. Begitupun
balita. Mungkin niat kita baik karena ingin mengembangkan skill anak, tapi anak
akan bosan jika terus distimulasi apalagi jika cara yahg digunakan terlalu
monoton atau bahkan keras. Ada saatnya, kita memberikan stimulasi dan ada
saatnya pula kita membiarkan si kecil fokus dengan apa yang sedang diamati,
dirasakan, atau dilakukan.
Misal, kita
sedang mengajarinya Alphabet dengan flashcard. Tiba-tiba, ada seekor kucing
cantik melintas. Anak tertarik, menghentikan aktivitas belajarnya, dan fokus
pada si kucing. Ini yang dimaksud kita biarkan saja si anak. Mungkin, anak
lelah dengan aktivitas belajarnya dan butuh merefresh otaknya. Setelah otak
normal, anak akan fokus lagi.
Meditasi
Meditasi disini
bukan meditasi berat melainkan latihan pernapasan perut yang sangat sederhana dan
mudah bagi anak. Kenapa harus pernapasan perut? Dengan cara ini, detak jantung akan
diperlambat dan pikiran anak akan jernih sehingga fokus anak akan tetap normal bahkan
lebih tinggi. Apalagi, saat anak menghadapi kekacauan yang membuatnya merasa cemas.
Ya, detak jantung si kecil akan berpacy lebih cepat saat kecemasan melanda sehingga
fokus mendadak hilang. Maka, anak bisa diajak untuk melakukan cara ini untuk menteraturkan
detak jantung dan membuat diri serta pikirannya tenang.
Jangkauan gangguan
Saat beraktivitas
dan ada kebisingan tentu akan mengganggu kefokusan. Artinya, untuk memfokuskan anak,
ada baiknya kita menjauhkannya dari kebisingan saat si anak sedang belajar atau
beraktifitas laim yang membutuhkan kefokusan. Contoh kebisingan yang begitu mudahnya
menyita perhatian anak yakni TV dan Gadget. So, sebisa mungkin jauhkan 2 benda tersebut
selama anak dalam tahap pembelajaran. Jika dirasa anak butuh hal baru bisa diberikan
lagi dengan catatan ketatnya pengawasan dan batasan.
Menikmati alam bebas
Anak butuh menghirup
udara segar di luar sana. Pemandang baru dan menyenangkan akan membangkitkan semangatnya
lagi. Saat mood meningkat, rasa ingin tahunya juga meningkat. Disaat seperti ini,
kita biarkan dulu si kecil mengamati sekitar. Setelah dirasa cukup puas, ajak beraktivitas
sederhana di alam bebas tersebut. Misal, ajak anak mengamati bunga-bunga di taman
dan menyebutkan warna juga merasakan teksturnya. Tugas ringan ini akan membantu
anak fokus kembali.
Istirahat teratur
Saking aktifnya, anak kadang lupa dengan tidur siang. Bahkan, jika waktunya tidur harus ada drama dulu. Sebagai Ayah/Ibunya, kita harus tetap menjaga pola tidurnya untuk menjaga keseimbangannya. Pola tidur juga ikut menjadi faktor kuat tidaknya konsentrasi anak akan segala hal. Maka, kita harus pandai mengatur jadwal si kecil agar terbiasa tidur siang denga teratur guna men-charge energi dan membangunkan konsentrasinya kembali.
Bagaimana
menurut Ayah & Bunda, gampang atau susah menerapkan cara di atas? Yang
pasti, berurusan dengan balita itu butuh proses dan ketelatenan.
Baca juga : Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Posting Komentar untuk "5 Tips Jitu Meningkatkan Konsentrasi Balita "